5 Penyebab Miss V Sering Gatal

Ilustrasi Miss V gatal. Foto: ilustrasi/thinkstock

Jakarta - Kaum perempuan niscaya pernah mengalami area Miss V gatal. Bukan hanya terasa tidak nyaman, yang lebih menyebalkan ialah kita sering tidak mengetahui apa penyebabnya.

Rasa gatal di area kewanitaan mempunyai beberapa penyebab, mulai dari sesuatu yang sanggup kita atasi sendiri, menyerupai mengganti sabun, atau disebabkan oleh infeksi menular seksual. Itu sebabnya, jangan mengobati sendiri rasa gatal di vagina, apalagi kalau sudah berlangsung beberapa hari.

Konsultasikan dan periksakan ke dokter. Ahli kebidanan dan kandungan Audra Williams mengatakan, vagina yang sehat seharusnya jarang gatal. Ini lantaran organ ini mempunyai prosedur membersihkan sendiri untuk menjaga keseimbangan basil alami. Jika keseimbangannya terganggu sanggup menyebabkan rasa gatal atau keluar cairan berlebihan. Dikutip dari aneka macam sumber ada 5 penyebab Miss V sering gatal.

1. Infeksi jamur

Penyebab vagina terasa gatal ialah bisul jamur. Menurut Williams, sekitar 75 persen perempuan pernah mengalami ini dalam hidupnya.

"Jamur ialah organisme hidup yang menyebabkan peradangan pada jaringan vagina. Gejalanya mulai dari rasa gatal, keluar cairan yang kental dan putih, sampai sensasi terbakar ketika buang air kecil," katanya.

2. Bacterial vaginosis

Kondisi ini terjadi ketika keseimbangan basil di vagina terganggu, sehingga pertumbuhan basil tertentu berlebihan. Selain rasa gatal, kondisi ini juga menyebabkan keluar cairan berlebihan dengan aroma berbau amis. Periksakan ke dokter untuk mengetahui dengan niscaya penyebabnya. Jika memang bacterial vaginosis, biasanya dokter akan meresepkan antibiotik.

3. Sabun atau pakaian dalam gres

Bila kau hanya mengalami rasa gatal tanpa ada keluar cairan berlebihan (keputihan), kemungkinan disebabkan oleh dermatitis kontak, yaitu kulit bereaksi terhadap alergen atau materi iritan. Biasanya terjadi ketika menggunakan sabun, lotion, detergen pencuci baju, atau materi pakaian dalam tertentu. Kondisi ini terjadi pada mereka yang kulitnya sensitif.

4. Menjelang menopause

Bila kau sudah memasuki usia menjelang manopause, sekitar usia 51 tahun, akan terjadi perubahan hormonal. Hal itu memicu aneka macam gangguan, termasuk pada organ reproduksi, berupa rasa gatal. Walau kita tidak sanggup mengubah siklus menopause, tapi ada yang sanggup dilakukan untuk mengurangi rasa gatal. Misalnya menggunakan pelembab khusus vagina atau menggunakan lubrikasi ketika berafiliasi seksual.

5. Infeksi menular seksual

Infeksi menular seksual (IMS) berarti kita terinfeksi basil atau virus melalui relasi seksual. Beberapa jenis IMS contohnya herpes genital, chlamydia, atau kutil kelamin. Gejalanya sanggup berupa keputihan berat atau pun gatal berlebihan. Segera periksakan ke dokter untuk menerima pengobatan.

Bagikan Artikel ini